Laman

Kamis, 29 Juli 2010

Impian itu bukan hanya domain kita

Sobat,..
Cukup sering kita dapatkan wawasan bahkan pelatihan ttg hidup sukses. Salah satu rahasia yg kita dengar adalah impian sukses. " Nak, gantungkan cita-citamu setinggi langit ", begitu kata Guru SD kita. Atau Ortu kita yg sering bertanya, "besok kalo gede mau jadi apa ?". Kitapun diajari menjawab; jadi Dokter, pilot, insinyur dan lain sebagainya. Memang benar, apapun keadaannya kita membutuhkan mimpi. Termasuk kesuksesan, juga dimulai oleh impian akan kesuksesan itu sendiri. 


Thomas Alfa Edison yang bergelut dengan ratusan bahkan ribuan penelitian untuk menemukan lampu listriknya, Albert Einstein yang menghabiskan banyak waktu untuk merumuskan EMc kuadrat, Soekarno dengan mimpi kemerdekaan Indonesia, Habibi yang mencurahkan seluruh kekuatan hidupnya untuk menjadi ahli pesawat sertatokoh2 besar lainnya adalah orang2 yang mempunya mimpi sukses terhadap apa yang ditekuninya.

Sobat,..
Impian kesuksesan adalah keniscayaan. Impian laksana bahan bakar yang dibutuhkan oleh kendaraan kehidupan kita. Tanpanya, hidup hanya mengantar pada kebetulan dan kebetulan. Sudah jelas syarat sukses adalah mimpi akan kesuksesan itu sendiri. Banyak ahli berkata, hanya orang yang memimpikan sukses yang berhak sukses. Sekarang ini kita telah mendapat banyak ilmu, wawasan, bahkan keahlian dalam menyusun sebuah impian tentang hidup sukses. Berbagai pelatihan dahsyat telah kita ikuti. Dengan harga tiket yang bervariasi, bahkan ada yang tergolong mahal, kita ikuti pelatihan dengan tujuan supaya kita semakin ahli dalam menyusun dan menggapai impian.

Akan tetapi sobat,..
Ada satu hal yang kita sering lupa tentang impian itu. Memang kita boleh menyusun mimpi, kita boleh menetapkan mimpi, bahkan target volume, waktu, bentuk apapun kesuksesan itu. Akan tetapi, mimpi yang kita susun sering tidak kita sertakan kepasrahan pada yang mengatur berhasil tidaknya mimpi itu. Mimpi yang kita susun, harusnya lebih sering kita pasrahkan pada Alloh sebagai satu-satunya Tuhan yang mengerti baik tidaknya mimpi itu bagi kita. Kita butuh inspirasi, kita butuh petunjuk sebab tidak semua mimpi sukses kita baik untuk kita, untuk keluarga ataupun untuk masyarakat umumnya. Bisa jadi Alloh akan menggagalkan mimpi kita manakalah mimpi itu seandainya diberikan kepada kita, justru kita jauh darinya,..atau justru kita menjadi orang yang tidak bermanfaat bagi lainnya...

Sobat,.
Sekali lagi kita wajib menyusun dan menetapkan mimpi. Hanya yang perlu kita perbaiki adalah penyerahan susunan mimpi itu kepada Sang Pencipta agar kita selalu dapat komunikasi sekaligus inspirasi bahwa mimpi itu layak bagi kita....Selamat menyusun impian, dan pasrahkanlah...bertawakallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar