Laman

Senin, 19 Maret 2012

10 menit begitu berharga

Mungkin anda orang tua sibuk. Pagi hingga malam pekerjaan selalu menumpuk. Suami istri, misalnya sebagai Medical Representative (sales farmasi). Puluhan dokter dan apotik harus dikunjungi tiap hari. Karena beban target, biasanya kunjungan sampai tengah malam. Alhasil pulang ke rumah saat anak sudah tertidur. Sedang pagi harus bersiap kerja lagi. Begitu seterusnya sehingga waktu berkumpul bersama anak semakin menipis.


Kedekatan emosional anak pun berpindah. Mereka lebih nyaman berinterakasi dengan pembantu, televisi atau alat mainan. Sebagai orang tua, kita harus peka dan berusaha kreatif. Seperti kisah Ryan, anak masih berusia 4 tahun. Kedua orangtuanya pekerja. Sebagai anak semata wayang, Ryan diasuh seorang pembantu. Suatu hari Ryan ngambek dan terjadilah dialog berikut:

Ryan (4 th) : Ayah, Ryan bosen games terus!
Ayah : Memangnya kenapa Nak?
Ryan : Habis, petualangannya itu-itu saja! Bosennya lagi, games nya nggak bisa diajak ngomong. Hanya suaranya aja tar ter tor...tar ter tor...!
Bunda : Ha...ha..ha namanya Gamesnya ya pasti gitu Nak!
Ryan : Maka itu Bunda, Ryan pingin sesuatu yang baru, yang lebih seruuuu.....(sambil teriak keras disertai mimik ngambek)
Papa : Ehm jangan ngambek dong Nak,..oya Ayah punya mainan seru, mau ikut gak?
Mama : Main apa Pa? Kita kan harus segera berangkat kerja!
Papa : Main sepur-sepurannn....sekarang Ryan di belakang Ayah, kemudian disambung Bunda. Masinisnya Ayah ya,. Ryan sebagai penumpangnya
Ryan : (dengan sigap) Trus Bunda jadi apa?
Bunda : Bunda kondekturnya ya..tet tet..kalo gitu ayo kita mulai, jess jes kuk...jes jes..kuk...jes jes kuk..
(Begitu seterusnya. Ayah, Bunda dan Ryan asyik mengeliling ruang tamu, ruang tidur sampai dapur. Tak sadar sudah 10 menit berlalu. Sejurus kemudian....

Papa : Tet tet tet...Selamat Datang di Stasiun Wonokromo....!!
Mama : Waktunya penumpang turun, kepada Ananda Ryan harap turun.
Ryan : Oke Bu Kondektur, oke pak masinis, saya turun ya...
Papa&Mama : Terima kasih Ananda Ryan, anda telah menumpang Kereta kami, sampai jumpa dalam perjalanan yang lain
Ryan : Terima kasih Pak Masinis dan Bu Kondektur...
(Segera setelah Papa dan Mama mencium pipi Ryan sambil pamit berangkat kerja. Ryan pun tampak gembira dan puas dengan permainan itu)

Begitulah. 10 menit yang sangat berharga bagi anak kita. Ditengah kesibukan kita, sempatkan. Mengajak anak bermain. Sebab bermain merupakan sarana ampuh untuk mengurangi jarak psikologis. Selamat Mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar